Tanah Perjanjian
teknokarta.com merupakan portal berita online yang mempunyai visi “Media Informasi Terpercaya”. Dengan misi menyediakan informasi terbaru seputar dunia gadget, smartphone, social media, komputer dan seputar teknologi lainnya yang di himpun dari berbagai sumber.
Ketika orang Israel mendengar bahwa Tuhan akan membawa mereka ke tanah perjanjian, mereka sangat senang karena saya yakin Anda juga akan demikian. Namun jalan menuju tanah perjanjian ternyata tidak seperti yang mereka harapkan. Mereka berharap akan dibawa ke sana dengan cepat dan nyaman, tetapi sebaliknya jalan membawa mereka melewati padang pasir dan mereka menanggung segala macam kesulitan.
Makanan langka dan begitu juga air, namun tidak ada satu malam pun mereka pergi tidur tanpa makan atau memuaskan dahaga mereka. Tuhan menyediakan kebutuhan mereka dengan cara yang ajaib.
Tetapi umat Allah tidak senang dan mulai merindukan kehidupan mereka di Mesir. Meskipun mereka budak, makanan tersedia secara luas dan mereka bisa makan dan minum kapan pun mereka mau. Mereka ingin sampai ke tanah perjanjian sesegera mungkin dan tidak melihat perlunya melalui semua kesulitan.
Meskipun orang Israel tidak menyadarinya saat itu, kesulitan yang mereka lalui memiliki tujuan. Itu sedang mempersiapkan mereka untuk tanah perjanjian.
Kita selalu menganggap diri kita "benar" dan siap untuk apa pun yang ingin diberikan kehidupan kepada kita, tetapi kenyataannya, sebagian besar waktu kita tidak demikian. Dan hanya ketika kita dimasukkan ke dalam panci bertekanan, jika Anda mau, karakter sejati kita terbentuk.
Dan meskipun kita tidak menyukai proses ini ketika kita melewatinya, kita selalu senang setelahnya. Karena melihat ke belakang memberi kita manfaat untuk melihat ke belakang dari tujuan kita dan melihat rute mana yang terbaik.
Kisah yang saya gambarkan terjadi sejak lama, tetapi masih relevan hingga saat ini. Janji akan tanah susu dan madu adalah nyata dan menarik bagi kita hari ini seperti halnya bagi orang Israel. Tetapi seperti halnya rute Alkitab melalui padang gurun, rute kita juga terkadang melalui padang pasir.
Untuk sampai ke tanah perjanjian, terkadang kita harus menanggung kesulitan dan berkorban, yang pada akhirnya menjadi berharga.
Ada pepatah terkenal, "mudah datang, mudah pergi." Kita semua tahu orang-orang yang memperoleh kekayaan instan, dan kehilangannya secara instan.
Kenapa ini? Karena mereka tidak siap. Kekayaan dan kebahagiaan yang langgeng membutuhkan waktu dan usaha. Kebanyakan orang di dunia tidak bahagia di mana mereka berada, tetapi memilih untuk tetap di sana karena mereka menginginkan kehidupan yang mudah.
Komentar
Posting Komentar